Postingan

Menampilkan postingan dengan label WHO

Jumlah Kasus DBD Sedunia Naik Signifikan Tahun 2024, Indonesia Catat Hampir 120. 000 Kasus

Gambar
YOGYAKARTA, Seputar dunia -  Jumlah kasus  demam berdarah dengue  (DBD) dilaporkan naik signifikan di seluru dunia dan memecahkan rekor internasional. Naiknya persebaran virus dengue di dunia disebut terkait perubahan iklim. Badan Kesehatan Dunia ( WHO ) telah menetapkan situasi darurat DBD sejak Desember 2023 lalu. Kurang dari enam bulan memasuki tahun 2024, sejumlah negara di Amerika Tengah dan Amerika Selatan telah mencatatkan kenaikan kasus DBD yang memecahkan rekor. Menurut laporan WHO, dalam empat bulan pertama 2024, kasus DBD yang dilaporkan telah mencapai 7,9 juta kasus. Sejauh ini terdapat 4.000 kematian di seluruh dunia terkait DBD. Sepanjang 2023 lalu, angka infeksi DBD tercatat sejumlah 6,6 juta kasus di sekitar 80 negara. Tingkat infeksi pada 2023 telah dilampaui berdasarkan data yang tersedia dalam empat bulan awal 2024. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pun telah meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD. Di Puerto Riko, termasuk wilayah pemerintahan AS, da

Israel Ngotot Serbu Rafah, WHO Ingatkan Dampak Mengerikan yang Bisa Terjadi

Gambar
JENEWA, Seputar dunia  - Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) mengingatkan dampak mengerikan yang bisa terjadi jika  Israel  tetap melakukan serbuan ke  Rafah , Jalur  Gaza . Dalam siaran pers yang dirilis Jumat (3/5/2024), WHO menyebut  serangan Israel  ke Rafah bakal "meningkatkan angka kematian dan kesakitan secara signifikan dan semakin melemahkan sistem kesehatan yang sudah rusak". WHO juga mengatakan operasi militer besar-besaran di Rafah dapat menyebabkan pertumpahan darah di mana saat ini lebih dari 1,2 juta warga  Palestina  mengungsi di wilayah tersebut dan banyak dari mereka tidak dapat berpindah ke tempat lain. "Gelombang baru pengungsian akan memperburuk kepadatan penduduk, semakin membatasi akses terhadap makanan, air, layanan kesehatan dan sanitasi, yang menyebabkan meningkatnya wabah penyakit, memburuknya tingkat kelaparan, dan bertambahnya korban jiwa," tulis WHO. "Hanya 33 persen dari 36 rumah sakit di Gaza dan 30 persen pusat layanan kesehatan