Postingan

Menampilkan postingan dengan label VLADIMIR PUTIN

Isi Pertemuan Lengkap Putin dan Xi Jinping di China, AS Cs Auto Panik?

Gambar
Jakarta, Seputar dunia  - Presiden China Xi Jinping menerima kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin di Beijing, Kamis (16/5/2024). Keduanya membahas sejumlah hal, mulai dari hubungan bilateral hingga penyelesaian perang di Ukraina. Ini adalah perjalanan pertama Putin ke luar negeri sejak terpilih kembali pada Maret lalu dan yang kedua dalam kurun waktu enam bulan ke China, yang merupakan 'jalur penyelamat' ekonomi bagi Rusia setelah  Barat menjatuhkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya  atas serangan militernya di Ukraina. Kunjungan dua hari Putin itu diperkirakan akan mempererat hubungan kedua negara yang mereka nyatakan "tidak ada batasnya". Dalam sebuahpertemuan, Xi mengatakan kepada Putin bahwa hubungan China-Rusia "kondusif menuju perdamaian". "Tiongkok siap bekerja sama dengan Rusia untuk... menegakkan keadilan dan keadilan di dunia," kata Xi, dilansir  AFP . "Hubungan China-Rusia saat ini diperoleh dengan susah payah, dan kedu

Putin memuji aneksasi ilegal Krimea setelah mengklaim kemenangan pemilu

Gambar
Presiden Rusia Vladimir Putin memuji "kembalinya" Krimea ke Rusia dalam sebuah konser yang menandai ulang tahun ke-10 aneksasi ilegal wilayah tersebut dari Ukraina. Ia mengatakan bahwa Krimea telah "kembali ke pelabuhan asalnya" dan bahwa Krimea akan bergerak maju dengan Rusia "bergandengan tangan". Putin berpidato di hadapan ribuan orang di Lapangan Merah Moskow, sehari setelah mengklaim kemenangan besar dalam pemilihan umum. Pemungutan suara ini dikecam oleh pemerintah-pemerintah Barat sebagai pemalsuan. Menteri Luar Negeri Inggris Lord Cameron mengatakan bahwa pemilu tersebut, di mana kandidat oposisi yang serius tidak diizinkan untuk maju, "menggarisbawahi kedalaman penindasan di bawah rezim Presiden Putin". Dia juga menekankan bahwa penyelenggaraan pemilu Rusia di wilayah Ukraina yang diduduki merupakan "pelanggaran yang menjijikkan terhadap piagam PBB dan kedaulatan Ukraina". Jerman yang menyebutnya sebagai "pemilu semu"