Postingan

Menampilkan postingan dengan label batu bara

Harga Batu Bara Menguat, Ukraina & China Jadi Penyebabnya

Gambar
Jakarta, Seputar Dunia  - Harga batu bara kembali menguat dan mampu bertahan di atas level psikologis US$ 130 per ton sepanjang lima hari beruntun. Kenaikan harga terjadi seiring dengan pecahnya serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina dan lonjakan permintaan China. Menurut data yang diperoleh dari  Refinitiv , pada perdagangan Kamis (11/4/2024), harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak Mei ditutup pada level US$ 132 per ton atau mengalami penguatan sebesar 1,54%. Meski menguat, harga batu bara sepanjang Mei terpantau tidak mengalami perubahan jika dibandingkan bulan sebelumnya. Serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina menyebabkan kekhawatiran untuk pedagang komoditas, sebab permasalahan ini dapat menyebabkan adanya serangan balasan pada Rusia sebagai eksportir penting dunia. "Serangan intensif terhadap aset listrik dan gas Ukraina membuat pasar panik," kata seorang pedagang gas yang dikutip dari Reuters. Rudal dan drone Rusia menghancurkan sebuah pembangkit li

Harga Batu Bara Ikut "Terbakar" Oleh Runtuhnya Jembatan Baltimore

Gambar
Jakarta, SEPUTAR DUNIA - Harga batu bara masih melaju kencang dengan mencatatkan kenaikan selama empat hari perdagangan berturut-turut. Kenaikan ditopang kekhawatiran berkurangnya pasokan akibat runtuhnya jembatan di Baltimore di Amerika Serikat (AS). Menurut data dari  Refinitiv  pada perdagangan Kamis (28/3/2024), harga batu bara ICE Newcastle kontrak April ditutup di level US$ 132 per ton,naik 0,69%. Kenaikan tersebut memperpanjang rally harga batu bara dengan menguat selama empat hari beruntun dengan penguatan mencapai 6,02%. Kenaikan harga batu bara utamanya ditopang oleh kekhawatiran berkurangnya pasokan dari AS setelah r untuhnya jembatan di Pelabuhan Baltimore, Amerika Serikat (AS). Seperti diketahui, jembatan Francis Scott Key , Baltimore, runtuh pada Selasa (26/3/2024) akibat ditabrak kapal kargo raksasa. Runtuhnya jembatan dikhawatirkan akan mengganggu pengiriman batu bara dari AS yang merupakan salah satu eksportir terbesar di dunia. Melansir Reuters, sejumlah perusahaan ba