Postingan

Menampilkan postingan dengan label Bezalel Smotrich

RI Buka Suara soal 5 Permukiman Ilegal Israel di Tepi Barat

Gambar
Jakarta, Seputar dunia  - Pemerintah Indonesia buka suara soal langkah Israel yang melegalisasi lima permukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat, Palestina. Hal ini dituangkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dalam akun X resminya, Senin (1/7/2024). Dalam keterangannya, Indonesia disebut secara resmi mengutuk langkah itu. Pasalnya, manuver Israel ini mencederai kedaulatan Palestina serta melanggar aturan internasional yang menetapkan Tepi Barat sebagai bagian dari Palestina. "Indonesia mengecam keras keputusan Israel yang melegalkan lima pos permukiman Yahudi di Tepi Barat, Palestina. Permukiman Israel dan pendudukan berkelanjutan di wilayah Palestina merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan," tulis akun resmi itu. Kamis lalu, Kabinet Israel menyetujui usulan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich untuk melegalkan lima pos permukiman Yahudi di Palestina. Otoritas penyiaran resmi Israel, KAN, menyebut langkah ini disetujui untuk melawan

Benjamin Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel, Perang di Gaza Usai?

Gambar
TEL AVIV, Seputar dunia -  Perdana Menteri Israel Benjamin  Netanyahu membubarkan kabinet perang  Israel yang berisi enam anggota. Kabinet perang Israel  dibentuk setelah serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober lalu. Berdasarkan laporan  Al-Jazeera , Senin (17/6/2024), Netanyahu memutuskan keputusan tersebut dalam pertemuan kabinet keamanan politik malam sebelumnya. Mundurnya Benny Gantz dari kabinet perang disebut sebagai alasan dibubarkannya kabinet perang. Sebelumnya rekan koalisi sayap kanan Netanyahu mendorong agar dibentuknya kebinet perang baru setelah Gantz yang dikenal sebagai politikus yang lebih ke tengah, memutuskan mundur. Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gbir, yang menegaskan Israel harus melanjutkan bombardir ke Gaza, telah meminta agar kabinet perang baru dibentuk dan menampilkan pemimpin partai koalisi. Namun, Netanyahu dilaporkan telah menolak keinginan mereka. “Kabinet itu merupakan kesepakatan koalisi dengan Gantz, s

Netanyahu Pertimbangkan Bubarkan Kabinet Perang Usai Gantz dan Eisenkot Mengundurkan Diri

Gambar
YERUSALEM, Seputar dunia  - Perdana Menteri  Israel  Benjamin  Netanyahu  sedang mempertimbangkan untuk membubarkan  Kabinet Perang  setelah Benny  Gantz  dan Gadi  Eisenkot  mengundurkan diri, menurut media Israel pada Senin, 10 Juni 2024. Gantz dan Eisenkot, anggota Partai Kesatuan Nasional yang memiliki 12 kursi di Knesset, pada Minggu menuduh Netanyahu menerapkan kebijakan yang hanya menguntungkan kepentingan politiknya. Mereka juga menyerukan pemilu dini “secepat mungkin.” Kedua anggota tersebut mengecam Netanyahu karena gagal mencapai tujuan perang di Gaza, terutama dalam mengeliminasi Hamas dan mengembalikan tawanan Israel. Surat kabar Israel Haaretz melaporkan pada Senin: “Setelah keluarnya Gantz, Netanyahu pertimbangkan untuk membubarkan Kabinet Perang.” Benny Gantz, anggota sentris Kabinet Perang yang terdiri dari tiga orang, mengumumkan pengunduran dirinya hari Minggu, 9/6/2024, menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu salah mengelola upaya perang dan mengutamakan "ke

Menhan Israel Tegaskan Ingin Hamas Enyah dari Gaza, Tanda Tolak Proposal Gencatan Senjata Biden?

Gambar
TEL AVIV, Seputar dunia -  Menteri Pertahanan Israel  Yoav Gallant  menegaskan pihaknya tidak akan menerima pemerintahan Hamas di Jalur Gaza. Gallant mengaku Israel menginginkan pemerintahan alternatif yang didukung pasukan militernya. Gallant menekankan, tujuan operasi militer Israel di Gaza adalah melucuti kekuatan militer dan politik Hamas. Sehingga, Tel Aviv tidak akan menerima ketentuan gencatan senjata yang mempertahankan pemerintahan Hamas di Gaza. "Saat kami melaksanakan tindakan militer penting kami, lembaga pertahanan secara bersamaan meninjau pemerintahan alternatif dari Hamas," kata Gallant dikutip  Al Jazeera , Minggu (3/6/2024). Pernyataan Gallant pun berbanding terbalik dengan usulan gencatan senjata Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden beberapa waktu lalu. Biden menyerukan agar Hamas dan Israel berunding untuk menetapkan ketentuan gencatan senjata permanen. Gallant mengaku Israel ingin mengganti pemerintahan di Gaza sekaligus mengembalikan para sandera deng