Postingan

Menampilkan postingan dengan label pemilu 2024

4.992 Personel Jaga Pengumuman Rekapitulasi Pemilu 2024, Fadil: Jika Ada yang Ingin Protes Silahkan

Gambar
JAKARTA, SEPUTAR DUNIA  - Sebanyak 4.992 personel Polri disiagakan untuk mengawal keamanan pengumuman resmi hasil rekapitulasi suara  Pemilu  2024 .   Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol  Fadil Imran  menjelaskan pihaknya telah menyiapkan tiga simulasi dalam mengawal keamanan saat KPU RI mengumumkan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2024.  Fadil menyatakan simulasi disiapkan untuk merespons eskalasi yang berlangsung. Jika situasinya normal, maka simulasi pun akan diberlakukan secara normal sesuai dengan eskalasi yang terjadi. "Tapi kalau ada manakala ada peningkatan eskalasi, tentu akan terjadi penambahan-penambahan personel dengan mengedepankan tindakan-tindakan promotif dan preventif," ujarnya di kantor KPU RI, Senin (18/3/2024).  Fadil menambahkan akan ada sejumlah titik krusial pengamanan yang akan dilakukan. Seperti di sekitar kantor KPU RI, Bawaslu RI, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Mahkamah Konstitusi hingga kawasan rumah dina

Anggota Komite HAM PBB Pertanyakan Netralitas Jokowi di Pilpres 2024

Gambar
Jakarta, SEPUTAR DUNIA -- Anggota Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau CCPR Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan netralitas Presiden Joko Widodo dan pencalonan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Pertanyaan itu disampaikan pada Sidang Komite HAM PBB CCPR di Jenewa, Swiss, Selasa (12/3). Ndiaye melontarkan sejumlah pertanyaan terkait jaminan hak politik untuk warga negara Indonesia dalam Pemilu 2024. Sidang tersebut dihadiri perwakilan negara anggota CCPR termasuk RI. Pembahasan seputar isu HAM terbaru di sejumlah negara dibahas di forum itu dengan sesi tanya jawab antara masing-masing anggota komite HAM PBB kepada perwakilan negara yang dibahas. Sementara itu, anggota Komite HAM PBB dari Senegal, Bacre Waly Ndiaye, menanyakan isu HAM terkait dinamika Pemilu 2024 RI. "Kampanye digelar setelah putusan di menit akhir yang mengubah syarat pencalonan, memperbolehkan anak presiden untuk ikut dalam pencalonan," kata Ndiaye dalam sidang yang ditayangkan d