Postingan

Menampilkan postingan dengan label jerman

Alert! Pengusaha Ungkap Industri Tekstil RI Lagi Gawat Darurat

Gambar
Jakarta, Seputar dunia  - Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmadja menegaskan bahwa kondisi industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional saat ini sedang dalam situasi gawat darurat, di mana Indonesia dikhawatirkan menjadi dumping heaven produk-produk asal China. Hal itulah yang disinyalir menjadi biang kerok maraknya penutupan pabrik tekstil, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih dari 13.000 orang. Mulanya Indonesia menjadi target dumping produk China, kata Jemmy, karena di China sendiri mereka kelebihan produksi yang diakibatkan oleh daya beli berbagai negara menurun.  Sehingga, barang atau produk-produk yang tidak terjual itu dibuang ke Indonesia dengan harga yang sangat murah. "Dunia sedang tidak baik-baik saja, China  over production  diakibatkan oleh daya beli berbagai negara yang turun, kita tahu bahwa Fed rate masih di kisaran 5,5%. Tapi kita harus waspadai, jangan sampai Indonesia jadi  dumping heaven . Jadi produk-produk yan

Tok! Besok Eropa Resmi "Perang" dengan China

Gambar
Jakarta,Seputar dunia  - Uni Eropa (UE) secara resmi memberlakukan bea tambahan sementara hingga 38% pada impor mobil listrik China, Jumat. Hal ini diumumkan UE Kamis (4/7/2024). Pejabat UE menemukan bahwa produsen mobil China mendapat keuntungan dari "subsidi yang tidak adil". Tarif yang berada di kisaran 17-38% akan berlaku bersama tarif bea masuk 10%. Pengumuman baru ini diberikan di sela-sela pembicaraan sedang berlangsung antara Brussels dan Beijing untuk mencoba menyelesaikan masalah ini melalui dialog dan menghindari perang dagang. Secara rinci, UE memberikan tarif 17,4% untuk BYD, 19,9% untuk Geely (yang sebelumnya diyakini terkena 20%) dan 37,6% untuk SAIC (yang sebelumnya akan dikenai tarif 38,1%). "Penyelidikan kami... menyimpulkan bahwa kendaraan listrik bertenaga baterai yang diproduksi di China mendapat manfaat dari subsidi yang tidak adil, yang menyebabkan ancaman kerugian ekonomi bagi pembuat mobil listrik UE sendiri," kata kepala perdagangan UE Vald

Hadapi Ancaman Rusia yang Makin Agresif, Jerman Perlu 75 Ribu Personel Militer Tambahan

Gambar
BERLIN, Seputar dunia  -  Jerman  memerlukan setidaknya 75.000 personel militer tambahan untuk memenuhi komitmen  NATO , seiring aliansi ini menyesuaikan rencana pertahanannya menghadapi ancaman dari  Rusia  yang dipandang kaca mata Eropa sebagai semakin agresif. Kebutuhan  personel tambahan  ini menjadi tantangan pemerintah Jerman yang sedang berusaha membiayai lonjakan anggaran pertahanan sejak serangan Rusia ke Ukraina.  Mereka juga mempertimbangkan untuk mengembalikan beberapa bentuk layanan militer wajib. Pada pertemuan puncak di Vilnius tahun lalu, para pemimpin NATO menyetujui rencana pertahanan utama pertama sejak akhir Perang Dingin, yang merinci bagaimana aliansi akan merespons serangan dari Rusia. Langkah ini menandai perubahan besar karena NATO selama beberapa dekade fokus pada perang di Afghanistan dan Irak, dan menganggap Rusia pasca-Soviet bukan lagi ancaman besar. Perencana militer NATO dan nasional sedang bekerja menerjemahkan rencana ini menjadi kebutuhan konkret, men

Putin Ancam Akan Lakukan Ini usai Barat Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Senjata yang Dipasoknya

Gambar
MOSKOW, Seputar dunia -  Presiden  Rusia  Vladimir  Putin mengancam  akan mempersenjatai musuh-musuh Barat usai Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya mengizinkan  Ukraina  menggunakan senjata yang mereka pasok untuk menyerang wilayah Rusia. Langkah Barat tersebut dan ancaman Putin diyakini berpotensi memicu  Perang Dunia III , yang saat ini ditakutkan bakal segera terjadi di tengah kondisi global yang memanas. Peringatan Putin itu muncul sebagai kritikan dan balasan atas pengiriman senjata jarak jauh ke Ukraina oleh Barat. Sejumlah negara Barat, termasuk AS, sebelumnya telah memberikan lampu hijau kepada Ukraina untuk menyerang target-target di dalam wilayah Rusia dengan menggunakan senjata yang mereka pasok. Putin pun memperingatkan bahwa aksi tersebut bisa berujung pada konsekuensi yang serius. Bahkan ia mengancam bakal memasok persenjataan ke negara-negara yang memungkinkan untuk menyerang Barat. “Jika seseorang berpikir sangat mungkin untuk memasok senjata ke wilayah perang untuk me