Alert! Pengusaha Ungkap Industri Tekstil RI Lagi Gawat Darurat



Jakarta, Seputar dunia - Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmadja menegaskan bahwa kondisi industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional saat ini sedang dalam situasi gawat darurat, di mana Indonesia dikhawatirkan menjadi dumping heaven produk-produk asal China.


Hal itulah yang disinyalir menjadi biang kerok maraknya penutupan pabrik tekstil, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih dari 13.000 orang.


Mulanya Indonesia menjadi target dumping produk China, kata Jemmy, karena di China sendiri mereka kelebihan produksi yang diakibatkan oleh daya beli berbagai negara menurun. 


Sehingga, barang atau produk-produk yang tidak terjual itu dibuang ke Indonesia dengan harga yang sangat murah.


"Dunia sedang tidak baik-baik saja, China over production diakibatkan oleh daya beli berbagai negara yang turun, kita tahu bahwa Fed rate masih di kisaran 5,5%. Tapi kita harus waspadai, jangan sampai Indonesia jadi dumping heaven. Jadi produk-produk yang tidak terjual di berbagai negara itu dibuang ke Indonesia," kata Jemmy dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (10/7/2024).


Menurutnya, industri TPT nasional tidak akan sanggup jika harus melawan produk-produk dumping atau barang sisa ekspor yang dijual dengan harga sangat murah.


"Kalau mungkin banyak orang berpikir, kenapa Indonesia tidak berdaya saing? Kita masih bisa bersaing, tapi kalau kita harus melawan produk-produk sisa, pasti kita tidak bisa melawan," ujarnya.


Lebih lanjut, Jemmy mengungkapkan bahwa China mengalami penurunan ekspor produk pakaian jadi ke berbagai negara sampai dengan 27%, di mana rata-rata penurunan ekspor produk China sebesar 6,41%.


"Ini penurunannya cukup tajam," lanjut dia.


Dampaknya, China mengirimkan barang over-stocked nya tersebut ke negara yang perlindungan dagang di dalam negerinya lemah, seperti Indonesia. Selain itu, ia juga menyoroti perbedaan harga yang signifikan antara barang yang diekspor ke Indonesia dari China, dibandingkan ke negara tujuan lainnya seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Jerman.


"Ada selisih yang cukup dalam. Terdapat 31 dari 44 kode HS yang harga ekspor China ke Indonesia jauh lebih murah dibandingkan ke negara lainnya pada tahun 2023," pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana militer AS berencana membangun dermaga dan mengirimkan makanan ke Gaza

12 Senator AS Ancam Mahkamah Pidana Internasional: Incar Israel dan Kami Akan Mengincarmu

Perang Saudara Tetangga RI Makin Panas, Para Jenderal 'Menghilang'