Tok! Besok Eropa Resmi "Perang" dengan China



Jakarta,Seputar dunia - Uni Eropa (UE) secara resmi memberlakukan bea tambahan sementara hingga 38% pada impor mobil listrik China, Jumat. Hal ini diumumkan UE Kamis (4/7/2024).


Pejabat UE menemukan bahwa produsen mobil China mendapat keuntungan dari "subsidi yang tidak adil". Tarif yang berada di kisaran 17-38% akan berlaku bersama tarif bea masuk 10%.


Pengumuman baru ini diberikan di sela-sela pembicaraan sedang berlangsung antara Brussels dan Beijing untuk mencoba menyelesaikan masalah ini melalui dialog dan menghindari perang dagang. Secara rinci, UE memberikan tarif 17,4% untuk BYD, 19,9% untuk Geely (yang sebelumnya diyakini terkena 20%) dan 37,6% untuk SAIC (yang sebelumnya akan dikenai tarif 38,1%).


"Penyelidikan kami... menyimpulkan bahwa kendaraan listrik bertenaga baterai yang diproduksi di China mendapat manfaat dari subsidi yang tidak adil, yang menyebabkan ancaman kerugian ekonomi bagi pembuat mobil listrik UE sendiri," kata kepala perdagangan UE Valdis Dombrovskis, mengutip AFP.


"Peraturan ini akan berlaku mulai hari Jumat, dengan bea masuk definitif yang akan mulai berlaku pada bulan November untuk jangka waktu lima tahun, sambil menunggu pemungutan suara oleh 27 negara anggota UE," muatnya.


Ia menegaskan tarif menjadi berbeda sesuai kerja sama yang ditunjukan produsen mobil listrik China. Jika bekerja sama dengan UE, mereka akan dikenakan tarif sebesar 20,8% sedangkan yang tidak bekerja sama akan dikenakan bea masuk sebesar 37,6%.


"Namun Brussel akan terus terlibat secara intensif dengan China mengenai solusi yang dapat diterima bersama", kata kepala perdagangan Dombrovskis lagi.


"Setiap hasil yang dinegosiasikan dalam penyelidikan kami harus secara jelas dan sepenuhnya mengatasi kekhawatiran UE dan menghormati peraturan WTO," ujarnya.


Pejabat China sebenarnya menentang penyelidikan itu. Tak hanya mobil listrik, ini juga akan dikenakan ke sektor teknologi ramah lingkungan lain, termasuk turbin angin dan panel surya.


"Sangat jelas bagi semua orang untuk melihat siapa yang meningkatkan gesekan perdagangan dan memicu perang dagang," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China dalam sebuah wawancara 21 Juni.


Menurut Asosiasi Produsen Mobil Eropa, pangsa pasar kendaraan buatan China dalam penjualan mobil listrik UE meningkat dari sekitar 3% menjadi lebih dari 20% dalam tiga tahun terakhir. Merek-merek China menyumbang sekitar 8% dari pangsa tersebut.


Institut Ekonomi Dunia Kiel di Jerman, bersama dengan lembaga-lembaga Austria, memperkirakan pajak sementara yang lebih tinggi akan mengurangi impor kendaraan dari Tiongkok sebesar 42%. Mereka menambahkan bahwa harga mobil listrik bisa naik rata-rata 0,3 hingga 0,9% di UE.


Jerman Kecewa


Sementara itu, Jerman- mitra dagang penting bagi China- tidak senang dengan langkah UE. Produsen mobil Jerman khawatir tindakan pembalasan apa pun dapat merugikan aktivitas mereka di China.


Wakil Rektor Jerman Robert Habeck mengunjungi Beijing bulan lalu dalam misi 11 jam untuk mencari jalan keluar dari perang dagang yang merusak. Namun langkah Jerman untuk menenangkan China seperti menawarkan kompromi untuk menurunkan tarif hingga 15%, digambarkan oleh beberapa orang di industri otomotif sebagai sebuah aksi.


Sebaliknya, produsen mobil Perancis menyambut baik tarif yang diterapkan untuk menyamakan kedudukan. Produsen mobil listrik Tesla, yang dimiliki oleh miliarder teknologi Elon Musk, adalah satu-satunya perusahaan yang meminta Brussels menghitung tarif bea masuknya berdasarkan bukti yang diserahkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana militer AS berencana membangun dermaga dan mengirimkan makanan ke Gaza

12 Senator AS Ancam Mahkamah Pidana Internasional: Incar Israel dan Kami Akan Mengincarmu

Perang Saudara Tetangga RI Makin Panas, Para Jenderal 'Menghilang'