Israel lancarkan serangan malam hari ke rumah sakit al-Shifa di Gaza
Pasukan Israel telah melancarkan serangan semalam terhadap rumah sakit al-Shifa di Gaza, dengan laporan adanya tank-tank dan tembakan berat di fasilitas tersebut.
Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa IDF melakukan "operasi presisi tinggi di area terbatas" di rumah sakit tersebut.
IDF mengatakan "teroris senior Hamas telah berkumpul kembali" di dalam rumah sakit dan menggunakannya untuk melancarkan serangan.
Para saksi mata menggambarkan keadaan panik di dalam kompleks tersebut.
Dalam sebuah rekaman telepon dengan saudaranya yang diposting di sebuah grup WhatsApp, seorang pria mengatakan: "Tank-tank mengepung kami. Kami bersembunyi di dalam tenda. Kami mendengar suara tembakan tank di sekitar kompleks."
Tembakan senjata berat terdengar di sekitar rumah sakit dalam rekaman yang belum diverifikasi yang diunggah di media sosial.
Sebuah pernyataan dari kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas menyebut operasi tersebut sebagai "pelanggaran mencolok terhadap hukum kemanusiaan internasional".
Ribuan warga Palestina yang mengungsi berlindung di rumah sakit tersebut, yang diserbu oleh pasukan Israel pada awal konflik.
IDF mengatakan bahwa mereka menemukan jaringan terowongan di bawah rumah sakit yang digunakan oleh Hamas selama penyerbuan IDF pada November 2023.
Hamas membantah menggunakan fasilitas medis untuk operasinya.
Dalam sebuah pesan video yang diunggah pada Senin pagi, kepala juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa militer Israel merespons "informasi intelijen konkret yang menuntut tindakan segera".
Dia mengatakan bahwa rumah sakit akan dapat terus berfungsi selama penyerbuan dan mengatakan kepada para pasien dan staf bahwa mereka tidak perlu mengungsi.
Para pengungsi yang berlindung di kompleks tersebut akan dapat meninggalkan rumah sakit melalui jalur evakuasi, katanya, sebelum meminta Hamas untuk "segera menyerah".
Sebelum konflik, rumah sakit al-Shifa adalah fasilitas medis terbesar di Gaza.
Komentar
Posting Komentar