Presiden Mesir Kecam Rencana Serangan Israel ke Rafah dan Harapkan Gencatan Senjata di Gaza Segera

KAIRO, SEPUTAR DUNIA - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan harapannya untuk tercapainya gencatan senjata di Jalur Gaza dalam beberapa hari mendatang, Jumat (15/3/2024). Ia sekaligus mengecam rencana militer Israel untuk menginvasi kota Rafah, yang terletak di bagian selatan Jalur Gaza.

"Saat ini, Mesir berupaya keras untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza, demi melindungi warga sipil yang tak bersalah dari dampak perang yang sudah berlangsung lebih dari lima bulan," ujar Sisi dalam sebuah upacara di Akademi Kepolisian di Kairo, seperti yang dilaporkan oleh agen berita negara MENA.

Sisi menyatakan harapannya agar gencatan senjata di Gaza dapat tercapai "dalam beberapa hari mendatang."

Abdel Fattah al-Sisi juga memperingatkan tentang "bahaya invasi kota Rafah" di bagian selatan Jalur Gaza dan "potensi perluasan skala konflik."

Ini bukanlah kali pertama dalam seminggu terakhir Presiden Mesir menyoroti bahaya invasi Rafah secara publik.

Sisi juga menekankan, "lebih dari 60% dari wilayah Jalur Gaza hancur, termasuk bangunan pemerintah dan fasilitas publik."

Ia menegaskan bahwa proses rekonstruksi Gaza "memerlukan sumber daya finansial dan waktu yang besar."


"Kami juga berupaya keras untuk membawa bantuan kemanusiaan sebanyak mungkin ke Jalur Gaza," tegas al-Sisi, seraya memperingatkan tentang "bahaya menghalangi masuknya bantuan ke Gaza dan memanfaatkan kebutuhan makanan sebagai senjata terhadap warga sipil yang tidak bersalah di sana."

Sisi menyoroti inisiatif Mesir yang ikut serta dalam menyediakan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui jalur udara, dengan bekerja sama dengan Uni Emirat Arab, Qatar, Amerika Serikat (AS), Prancis, serta negara-negara lainnya.

Al-Sisi menegaskan penduduk Jalur Gaza membutuhkan ribuan ton bantuan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Upaya Mesir untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, membawa sebanyak mungkin bantuan kemanusiaan, membatasi dampak kelaparan pada warga Gaza, serta memfasilitasi perpindahan warga Palestina dari selatan ke utara Jalur Gaza terus dilakukan.

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober yang dilakukan oleh kelompok Palestina Hamas yang menyebabkan hampir 1.200 orang tewas.

Lebih dari 31.300 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, tewas akibat serangan Israel di Gaza, dan lebih dari 73.100 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan terhadap Gaza, meninggalkan penduduknya, terutama warga utara Gaza, di ambang kelaparan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana militer AS berencana membangun dermaga dan mengirimkan makanan ke Gaza

12 Senator AS Ancam Mahkamah Pidana Internasional: Incar Israel dan Kami Akan Mengincarmu

Perang Saudara Tetangga RI Makin Panas, Para Jenderal 'Menghilang'