Blokir Menggila, Xi Jinping Kasih Pesan Menohok ke Biden Cs
Jakarta, Seputar dunia - Presiden Xi Jinping memastikan perkembangan teknologi China tak akan bisa dihentikan oleh Amerika Serikat (AS) maupun sekutunya. Hal ini ia sampaikan di hadapan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dalam pertemuan bilateral di Beijing.
Keduanya membahas soal isu krusial seperti industri semikonduktor. Diketahui, AS baru saja merevisi aturan yang memperluas pemblokiran akses China ke teknologi chip canggih dan mesin pembuat chip canggih dari negaranya.
Tak hanya itu, pemerintahan Joe Biden juga meminta negara sekutu untuk turut menjegal upaya China mengembangkan teknologi canggih dengan dalih mengancam keamanan nasional.
"Masyarakat China berhak mengembangkan teknologi canggih. Tak ada pihak yang bisa menyetop perkembangan teknologi dan sains di China," kata dia, dilansir dari Xinhua News Agency dan dikutip dari CNBC International, Senin (1/4/2024).
"Kami akan terus melancarkan pendekatan sama-sama menang (win-win)," Xi menuturkan.
Hubungan antara China dan Belanda merenggang usai upaya bersama dengan AS untuk memblokir ekspor teknologi canggih ke Negeri Tirai Bambu.
Chip semikonduktor merupakan komponen krusial yang ditemukan pada semua perangkat elektronik, mulai dari HP hingga mobil otomatis.
Raksasa teknologi Belanda, ASML, telah dilarang untuk mengekspor mesin litografi pembuat chip canggih ke China. Hingga kini, hanya ASML yang mampu memproduksi mesin semacam itu.
Mesin litografi EUV sangat krusial untuk manufaktur chip dan sejauh ini digunakan berbagai produsen kawakn seperti TSMC dari Taiwan.
Beijing mengecam langkah yang dilakukan pemerintah Belanda untuk menyetop kerja sama ASML dengan China. Pemerintahan Xi Jinping meminta Belanda untuk mengambil posisi objektif dan adil, serta mementingkan prinsip kompetisi pasar yang sehat.
"Menciptakan batasan teknologi dalam suplai komponen hanya akan menyebabkan perpecahan dan konfrontasi," kata Xi.
Lebih lanjut, Xi mengatakan semua pihak harus saling membantu dan bekerja sama. Ia mengatakan China bersedia untuk melanjutkan diskusi dengan pemerintah Belanda untuk menjalankan bisnis yang transparan.
Menurut Reuters, Rutte mengatakan bahwa kebijakan pembatasan ekspor yang berkaitan dengan industri semikonduktor tak menyasar satu negara secara spesifik.
"Kami selalu memastikan bahwa dampaknya terbatas," kata dia.
Komentar
Posting Komentar