G7 Beri Peringatan Keras ke China, Siapkan Sanksi jika Terus Dukung ke Mesin Perang Rusia
ROMA, Seputar dunia - Kelompok Ekonomi Dunia G7 memberikan peringatan keras ke China yang diyakini mendukung Rusia dalam perang di Ukraina.
Peringatan tersebut diberikan G7 dalam penutupan pertemuan tahunan mereka di Italia, Jumat (14/6/2024).
Pada kesempatan itu, pihak G7 mengancam akan memberikan sanksi lebih lanjut terhadap aktor yang memberikan dukungan kepada mesin perang Rusia.
Peringatan itu muncul setelah Amerika Serikat (AS) melancarkan upaya diplomatik untuk meyakinkan Eropa mengadopsi sikap yang lebih keras terhadap China atas peranan membantu kompleks industri militer Rusia.
“Dukungan China yang berkelanjutan terhadap industri pertahanan Rusia memungkinkan Rusia mempertahankan perang ilegal di Ukraina dan membunyai implikasi keamanan yang signifikan dan luas,” bunyi pernyataan pemimpin G7 dikutip dari CNN Internasional.
“Kami menyerukan kepada China untuk menghentikan pengiriman material yang digunakan secara ganda, termasuk komponen dan peralatan senjata, yang merupakan masukan bagi sektor pertahanan Rusia,” tambahnya.
Para pemimpin G7 juga mengancam akan adanya aksi lanjutan, termasuk sanksi, untuk menghukum entitas China yang mereka katakan membantu Rusia menghindari embargo Barat.
“Kami akan melanjutkan mengambil langkah terhadap aktor di China dan negara ketiga yang memberikan dukungan material ke mesin perang Rusia, termasuk institusi finansial, konsisten dengan sistem hukum kami dan entitas China lainnya yang memfasilitasi akuisis Rusia terhadap industri pertahanan,” tutur mereka.
Para pemaimpin G7 berjanji akan memberlakukan langkah-langkah pembatasan untuk mencegah penyalahgunaan dan membatasi akses ke sistem keuangan.
Pejabat AS telah menuduh China membantu Rusia dalam ekspansi industri militer.
Hal itu termasuk ekspor semi konduktor, material dan perlatan mesin yang mereka katakan membantu Moskow meningkatkan produksi tank, amunisi dan kendaraan lapis baja.
Beijing telah membantah tuduhan tersebut mengatakan bahwa mereka tak pernah memberikan persenjataan ke kedua belah pihak.
Selain itu, mereka menegaskan telah mempertahankan kontrol ekspor yang ketat pada barang-barang penggunaan ganda.
Komentar
Posting Komentar