Intelijen Eropa dan AS Sebut Austria Jadi Sarang Mata-Mata Rusia
WINA, Seputar dunia - Austria disebut menjadi sarang operasi mata-mata Rusia. Hal itu dilaporkan The Wall Street Journal pada Jumat (28/6/2024), berdasarkan keterangan para pejabat intelijen Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang namanya tak disebutkan.
Sejumlah pejabat intelijen Austria mengatakan kepada media yang berpusat di AS tersebut bahwa jumlah diplomat Rusia di Wina, ibu kota Austria, berlipat ganda sejak dimulainya invasi ke Ukraina.
Para pejabat itu mengungkapkan peningkatan itu berawal dari sekitar 300-400 orang hingga mencapai lebih dari 500 orang.
Mereka mengatakan setengah dari mereka "beroperasi sebagai mata-mata."
Dilansir media berbahasa Inggris Ukraina, The Kyiv Independent, para pegawai Rusia di Austria diduga terlibat dalam sejumlah operasi intelijen berprofil tinggi.
Salah satunya adalah pembunuhan Maksim Kuzminov, pilot helikopter Rusia yang membelot ke Ukraina dan kemudian tewas ditembak di Spanyol pada Februari 2024.
Para pejabat intelijen Austria mengatakan kepada Wall Street Journal, tersangka pembunuh-pembunuh itu "adalah penjahat-penjahat yang dibayar dengan uang tunai yang disiapkan pegawai-pegawai Rusia di Wina."
“Kami sekarang menjadi beban bagi negara-negara tetangga kami karena Rusia menjadikan kami sebagai basis operasional,” ujar seorang intelijen Austria kepada Wall Street Journal dikutip dari Kyiv Independent.
Wina sebenarnya memiliki sejarah panjang sebagai basis intelijen sejak Perang Dingin.
Akhir-akhir ini juga terdapat sejumlah skandal spionase di Austria, termasuk penangkapan mantan pejabat intelijen Austria, Egisto Otta, pada April lalu, atas dugaan aktivitas mata-mata.
Pada bulan sebelumnya, Austria mengusir dua diplomat Rusia karena dituding melakukan tindakan-tindakan yang dinilai tak sesuai dengan status diplomatik mereka.
Komentar
Posting Komentar