Wakil Presiden Saulos Chilima Tewas dalam Kecelakaan Pesawat, Malawi Umumkan Berkabung 3 Pekan
LILONGWE, Seputar dunia - Wakil Presiden Malawi, Saulos Chilima, tewas dalam tragedi kecelakaan pesawat bersama sembilan penumpang lainnya, Selasa (11/6/2024).
Diketahui Chilima bersama rombongan sedang dalam perjalanan untuk menghadiri sebuah pemakaman namun malah mengalami kecelakaan pesawat di hutan di wilayah utara Malawi.
Presiden Malawi Lazarus Chakwera pada Selasa (11/6) lantas mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga pekan, sehubungan dengan kematian Chilima dan delapan pejabat lainnya dalam tragedi tersebut.
Dalam pernyataan tertulis pemerintah Malawi, Chakwera memberi arahan agar negara menerapkan masa berkabung selama 21 hari yang dimulai 11 Juni hingga 1 Juli 2024
Kepergian Chilima ini pun meninggalkan duka dan membuat rakyat Malawi berkabung.
Rose Abigail Mwinjilo, warga Lilongwe, menyampaikan kesedihannya atas peristiwa tragis tersebut.
"Dalam setiap negara kita selalu memiliki pemimpin yang juga seperti orang tua. Bukan untuk satu orang, bukan untuk dua, tetapi untuk banyak komunitas, jadi ini sangat menyedihkan,” kata Mwinjilo dilansir dari Associated Press.
Ungkapan serupa disampaikan oleh Godrick Masina, yang juga salah seorang warga di ibu kota Malawi itu.
"Sangat disayangkan karena Chilima telah melakukan banyak hal untuk Malawi. Sebagai wakil presiden, dia banyak membantu orang, bahkan pemerintahan saat ini. Saya yakin tanpa Chilima, kita mungkin sudah menghadapi pemilu lagi,” katanya.
Profil Wapres Malawi Saulos Chilima
Dilansir dari African News, Saulos Chilima, yang awalnya merupakan seorang pengusaha, telah menjabat sebagai wakil presiden selama 10 tahun.
Ia pertama kali menduduki posisi tersebut di bawah Presiden Peter Mutharika dan kemudian di bawah Presiden Lazarus Chakwera.
Pada tahun 2018, setelah berselisih dengan Mutharika, Chilima mendirikan partai politiknya sendiri, United Transformation Movement (UTM), yang menyerukan perubahan radikal dan reformasi di negara itu.
Tahun berikutnya, Chilima mencalonkan diri sebagai presiden dan menempati posisi ketiga dalam pemilu yang kemudian dibatalkan oleh pengadilan tertinggi Malawi karena kecurangan yang meluas.
Dalam pemilihan ulang tahun 2020, Chilima menjadi calon wakil presiden mendampingi Chakwera meskipun berasal dari partai yang berbeda. Bersama-sama, mereka pun berhasil mengalahkan Mutharika.
Setelah kecelakaan pesawat yang menewaskan Chilima terjadi, pejabat UTM mengkritik pemerintah karena dinilai lambat dalam merespons ketika pesawat dinyatakan hilang.
Mereka juga mempertanyakan mengapa pesawat tersebut tidak dilengkapi dengan transponder.
"Sebagai partai, kami ingin melihat di mana transponder itu dan mengapa kami gagal melacaknya,” ujar Patricia Kaliati, Sekretaris Jenderal UTM.
Sebelumnya, dalam pengumuman resmi tentang kematian Chilima, Presiden Chakwera menggambarkan Chilima sebagai "orang baik" dan "warga yang patriotik".
Namun, belakangan beredar laporan adanya ketegangan antara Chilima dan Chakwera.
Chilima mengeklaim bahwa Chakwera telah berjanji untuk mundur setelah masa jabatan pertama dan memberi jalan bagi Chilima untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu tahun depan.
Akan tetapi pada bulan lalu, Chakwera mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan diri kembali dalam pemilu nasional yang dijadwalkan pada September 2025.
Komentar
Posting Komentar