Basarnas Imbau untuk Tidak Berspekulasi soal Penyebab Helikopter Jatuh di Bali: Resmi Hanya KNKT
JAKARTA, Seputar dunia - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) mengimbau agar publik tidak berspekulasi mengenai penyebab jatuhnya helikopter di Kuta Selatan, Badung, Provinsi Bali.
Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso di Jakarta, Jumat (19/7/2024) menyebut pemeriksaan resmi mengenai penyebab jatuhnya heli tersebut hanya dilakukan oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Resmi hanya dari KNKT yang memeriksa, jadi belum bisa dikatakan benar setiap info yang beredar," kata dia, dikutip Antara.
Ia juga menjelaskan bahwa kelima penumpang helikopter tersebut dalam keadaan selamat.
Saat ini mereka sudah dievakuasi oleh personel Kantor SAR Bali dan dalam penanganan medis rumah sakit.
Pusat komando operasi Basarnas di Jakarta menerima laporan bahwa satu unit helikopter dengan nomor penerbangan PK-WSP dilaporkan jatuh (crash landing) di kawasan Suluban, Desa Pecatu, Badung, Bali, pada Jumat pukul 15:27 Wita.
Peristiwa itu terjadi beberapa saat setelah heli lepas landas, pada pukul 14:33 Wita dari landasan heli Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Helikopter dari operator "Bali Heli Tour" tersebut jatuh di antara tebing batu tinggi hingga bagian ekornya putus dan bagian depan hancur menghantam tebing.
Menerima laporan itu, dua regu tim Kantor SAR Bali langsung bertolak ke lokasi kejadian.
Mereka dilengkapi peralatan SAR unit kecelakaan pesawat untuk menyelamatkan dan mengevakuasi person on board (PoB) yang dalam kondisi terluka.
Identitas para penumpang heli tersebut adalah Dedi Kurnia dan Oki (selaku pilot dan kru penerbangan), Eloira Decti Paskilah (penumpang warga Indonesia), Russel James Harris, dan Chriestope Pierre Marrot Castellat (penumpang warga negara Australia).
Saat ini para kru dan penumpang tersebut masih dalam perawatan di rumah sakit.
Komentar
Posting Komentar