Korea Selatan Terancam Kolaps, Kota Ini Disebut Masuk Fase Punah
Jakarta, Seputar dunia - Kota terbesar Kedua di Korea Selatan, Busan, disebut-sebut memasuki fase kepunahan. Hal ini disebabkan rendahnya angka kelahiran dan populasi yang menua.
Melansir Yonhap News Agency, studi yang dilakukan Layanan Informasi Ketenagakerjaan Korea Selatan menunjukkan rasio penduduk berusia 65 tahun ke atas di Busan sebesar 23% pada bulan Maret tahun ini. Data tersebut menjadikan Busan satu-satunya kota metropolitan yang menjadi masyarakat superaging.
Adapun indeks risiko kepunahan kota Busan dihitung dengan membagi jumlah penduduk perempuan berusia 20-39 tahun dengan jumlah penduduk berusia 65 tahun atau lebih, dan hasilnya adalah 0,490.
Jika indeks risiko kepunahan di atas 1,5 diklasifikasikan sebagai risiko kepunahan rendah dan indeks 1,0 hingga 1,5 dianggap normal. Namun untuk wilayah yang memiliki indeks 0,2 hingga 0,5 dianggap berisiko kepunahan, sedangkan wilayah yang indeksnya kurang dari 0,2 tergolong berisiko tinggi kepunahan.
Diketahui indeks kepunahan rata-rata nasional Korea Selatan adalah 0,615.
Dari total 288 kota kabupaten dan kotamadya di Korea Selatan, 11 di antaranya mengalami depopulasi sejak Maret tahun lalu. Delapan di antaranya berstatus kota Metropolitan.
Khususnya empat kelurahan di Busan baru diklasifikasikan sebagai kawasan depopulasi. Populasi Busan turun dari 3,88 juta pada tahun 1995 menjadi 3,3 juta pada tahun lalu.
Jumlah Siswa Sekolah Dasar Turun
Yonhap News Agency juga melaporkan pengakuan sebuah kelompok guru yang menyebut rata-rata jumlah siswa per kelas sekolah dasar bisa turun ke tingkat satu digit dalam 10 tahun, karena angka kelahiran yang amat rendah.
Gerakan guru itu mengumumkan perkiraan itu dalam sebuah forum membahas tingkat kelahiran. Dasar mereka juga menggunakan data populasi usia sekolah yang dirilis oleh Badan Statistik Korea, Juni 2023 lalu.
Dalam skenario terburuk, jumlah rata-rata siswa sekolah dasar per kelas bisa turun dari saat ini 21,1 menjadi 9,3 pada tahun 2033 dan 8,8 pada tahun 2034.
Bahkan kelompok itu menyebut angka itu bisa dapat turun lebih jauh menjadi 5,5 pada tahun 2060 dan 2,7 pada tahun 2034.
"Penurunan siswa saat ini terlalu cepat. hal ini dapat menyebabkan semua sistem yang telah lama dipertahankan akan runtuh sekaligus," kata kelompok itu, sembari menyerukan tindakan untuk mengatasi hal itu, dikutip Sabtu (6/7/2024).
Komentar
Posting Komentar