Pabrik Senjata Meledak, 2 Orang Luka-1 Orang Hilang
Jakarta, Seputar dunia - Dua orang terluka dan satu orang hilang setelah terjadi ledakan di pabrik senjata General Dynamics di Camden, Arkansas, Amerika Serikat (AS).
Fasilitas tersebut memproduksi hulu ledak Javelin dan Hellfire, serta amunisi untuk peluru artileri.
Juru bicara General Dynamic, Berkley Whaley, menyebut ledakan tersebut terjadi pada Rabu sekitar pukul 8 pagi waktu setempat.
Whaley awalnya menggambarkan ledakan tersebut sebagai "insiden yang melibatkan kembang api," tetapi segera mengakui bahwa itu adalah ledakan.
"Saat ini, kami bekerja sama dengan petugas tanggap darurat dan dapat mengonfirmasi bahwa insiden tersebut mengakibatkan sedikitnya dua orang terluka dan satu orang hilang," kata Whaley dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip RT, Kamis (4/7/2024).
"Kami bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang saat mereka melakukan penyelidikan."
Whaley tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang tingkat keparahan korban luka-luka tersebut, dan tidak mengatakan apakah pabrik tersebut mengalami kerusakan serius.
Sementara Hakim Calhoun County Floyd Nutt mengatakan kepada Arkansas Democrat and Gazette bahwa itu adalah insiden besar dan merupakan yang pertama terjadi di pabrik Camden.
Pabrik tersebut memproduksi dan menguji produk energik seperti komponen peledak dari rudal, roket, dan proyektil lainnya.
Menurut situs web perusahaan tersebut, fasilitas seluas 880.000 kaki persegi (81.750 meter persegi) tersebut memproduksi roket Hydra, hulu ledak Hellfire dan Javelin, mortir 120 mm, dan muatan propelan untuk peluru artileri 155 mm.
Menurut lembar fakta terbaru yang dirilis oleh Pentagon pada Rabu, AS telah mengirim lebih dari 10.000 peluncur rudal Javelin sekali pakai ke Ukraina, bersama dengan lebih dari 3 juta peluru artileri 155 mm dan sejumlah mortir 120 mm yang tidak disebutkan.
Awal tahun ini, Pentagon mengatakan bahwa AS akan meningkatkan produksi peluru kaliber 155 mm dari 28.000 per bulan menjadi 70.000 per bulan pada akhir tahun 2024.
Tidak jelas apakah pabrik Camden baru-baru ini meningkatkan produksi propelan untuk memenuhi tujuan ini, meskipun- menurut situs webnya- perusahaan tersebut saat ini tengah berupaya merekrut 19 karyawan di Arkansas.
Komentar
Posting Komentar